Gresik – Setelah viralnya video nyeleneh ritual nikah manusia dengan kambing, klarifikasi para pihak yang juga tokoh masyarakat tokoh agama juga politisi berseliweran di media sosial (7/6/2022)
Tapi pun demikian tak satupun alasan mereka logis untuk masuk di akal karena video yang viral dan alasan mereka bertolak belakang, sekarang era digital masyarakat yang di bikin resah dengan aksi nyeleneh melek teknologi tak semudah itu menerima alasan para pihak yang terlibat.
Hal inilah disampaikan oleh Ketua Lakpesdam PCNU Gresik Agus Junaidi Hamzah turut angkat bicara untuk mendesak segera tokoh agama tokoh masyarakat untuk turun menyelesaikan masalah yang meresahkan warga sekitar karena ini masalah sensitif yang menggunakan simbul simbul agama, aparat hukum juga segera bergerak mmbendung keresahan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat akan menghakimi sendiri tanpa adanya petunjuk dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang lainya,” kata Agus Junaidy Hamzah kepada media, Rabu (8/6/2022).
Lembaga yang menaungi para tokoh yang terlibat juga harus segera merespon memanggil untuk klarifikasi juga menindak mereka yang terlibat.
“Supaya masyarakat menjadi tenang, tentram menjadi tanggung jawab kita bersama,” tambah mantan Ketua PC GP Ansor Gresik ini.
Wakil Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur ini melanjutkan ritual pernikahan manusia dan Kambing itu sama sekali tidak mencerminkan Gresik sebagai kota santri dan melecehkan ajaran Islam juga merusak citra Gresik sebagai kota santri warisan Sunan Giri, karena dalam ritual memakai simpul Islam yaitu pernikahan ala Islam dipakai untuk ritual orang menikah dengan kambing.
“Ritual ya ritual masalahnya mereka pakai simpul agama ini yang sudah tidak bisa dibenarkan dan harus ada tindakan hukum, siapapun yang terlibat harus diproses sesuai aturan penistaan agama,” imbuhnya.
Alumni Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) ini, melanjutkan kasus pernikahan manusia dan kambing sudah meresahkan masyarakat dan membuat gaduh menimbulkan perpecahan sehingga bila tidak ada penyelesaian hukum serta jika dibiarkan akan menjadi keresahan sosial berkepanjangan.
“Kami meminta semua tokoh agama dan masyarakat serta pemerintah untuk serius menangangi kasus ini, agar mendorong adanya kepastian hukum terhadap pelaku pernikahan manusia dan kambing,” lanjut alumni PMII ini.
Masih kata Agus, Gresik sebagai kota santri harus dijaga bersama jangan sampai dicemari dengan segala hal yang berbau praktik penistaan agama, juga melestarikan budaya warisan Wali Songo yang sudah tertanam dan tumbuh berkembang bunga bunga Islami untuk disirami suburkan dengan nilai nilai ke-Islam-an yang sudah menjadi tradisi warga Gresik.
Terpisah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik KH. Mansoer Shodiq, menanggapi pernikahan kambing dengan manusia adalah perbuatan sesat atau menyimpang dari ajaran agama, hal ini ditegaskan Sang Kyai kharismatik terkait beredarnya meluas vidio penyelenggaraan pernikahan manusia dengan kambing di Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng.
“Prosesi ritual Pernikahan kambing dengan manusia itu sudah sesat dan merupakan tindakan penistaan agama,” ujar KH Mansoer Shodiq di hadapan awak media, Selasa (7/6/2022) malam.
Karena itu, ia bersama Komisi Fatwa MUI Gresik akan memanggil pihak yang terlibat, mulai dari pengantin, pemilik rumah dan saksi yang menghadiri pernikahan tersebut pada Kamis (9/6).
“Ritual menikahi kambing adalah perbuatan sesat atau menyimpnag dari ajaran agama. Para pelakunya harus taubat,” lanjutnya menegaskan.
Seperti diketahui Gresik dihebohkan dengan viralnya video seorang laki-laki yang menikahi kambing. Dalam video yang beredar terlihat prosesi pernikahan tersebut dilaksanakan di Pesanggrahan Keramat “Ki Ageng” Desa Jogodalu, Kec. Benjeng Kab. Gresik milik anggota DPRD Kabupaten Gresik, Nurhudi Didin Arianto, serta dihadiri oleh anggota dewan lain, Muhammad Nasir Ketua Fraksi Nasdem.